Kamis, 08 Januari 2015

RPP BK Pribadi

RPP BK
“ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bimbingan dan Konseling “
  • Topik                           : Management Emosi
  • Bidang Bimbingan      : Pribadi
  • Jenis Layanan               : Informasi
  • Fungsi Layanan            : Pemahaman dan Pencegahan
  • Kompetensi Dasar        : Memahami dan memanagement emosi dengan baik
  • Tujuan Layanan           :    a.   Siswa mampu memahami emosi
b.      Siswa dapat mengetahui apa saja yang dapat menjadi penyebab emosi.
c.       Siswa dapat megetahui dampak dari emosi
d.      Siswa mampu mengetahui bagaimana cara management emosi dengan baik.
  • Strategi Layanan          : Diskusi,ceramah, nonton video
  • Deskripsi                     :    a. Definisi emosi
b. Penyebab timbulnya emosi
c. Dampak dari emosi
d. Tips atau cara memanagement emosi dengan baik
  • Sasaran                         : Siswa kelas VII
  • Semester                      : II/2
  • Tempat                        : Ruang kelas
  • Waktu                         : 1 x 45 menit
  • Penyelengara               : Guru BK
  • Uraian Kegiatan          :
Tahap
Uraian Kegiatan
Waktu
Kegiatan awal
a.    Mengucapkan salam, berdoa, presensi/ absensi
b.   Menyampaikan judul materi yang akan dibahas
c.    Menyampaikan tujuan materi yang disampaikan
d.   Tanya jawab yang mengarah pada materi
10 menit
Kegiatan inti
Ø  Guru pembimbing membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan apa yang mereka ketahui seputar materi setelah menonton video.
Ø  Siswa disuruh untuk menyampaikan hasil diskusi didepan kelas.kemudian diberi waktu Tanya jawab antar kelompok.
Ø  Guru pembimbing menyampaikan materi tenntang anak membangkang yang menyangkut :
  1. Definisi emosi
  2. Sebab-sebab emosi
  3. Dampak dari emosi
  4. Tips-tips memanagement emosi
Ø   

20 menit
Penutup
Ø  Guru pembimbing menyimpulkan hasil dari pengarahan dan pemahaman tentang materi
Ø  Evaluasi/ refleksi diri
Ø  Mengakhiri kegiatan dengan memberi salam dan doa.
10 menit







  • Metode            : Ceramah, diskusi, nonton video.
  • Media              : LCD, Laptop.













MATERI
Management Emosi
A.    Definisi Emosi
Emosi diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, ‘kegembiraan’ dari bahasa Latin emetus yang berarti mencerca atau emovere yang berarti bergerak menjauh, yaitu sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi
Terdapat beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli :
  1. Soegarda Poerbakawatja (1982) emosi adalah sutu respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Respons demikian terjadi baik terhadap perangsang-perangsang eksternal maupun internal
  2. Daniel Goleman (1995) seorang pakar kecerdasan emosional mengatakan bahwa emosi merupakan suatu kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat merujuk kepada sutu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
  3. Chaplin (1989) dalam Dictionary of Psychology mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang tersangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku
B.     Jenis Emosi dan Respon Manusia
Secara garis besar emosi manusia dibedakan dalam dua bagian yaitu
  1. Emosi positif (emosi yang menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya.
  2. Emosi negatif (emosi yang tidak menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah sedih, marah, benci, takut dan sebagainya.
Menghadapi emosi positif yang perlu dilakukan adalah menerima emosi tersebut untuk kemudian disyukuri supaya emosi positif ini memberikan pengaruh positif pada motivasi seseorang, memperkuat motivasi seseorang untuk kemudian berperilaku positif demi tujuan yang positif pula. Emosi positif apabila dikelola secara positif demi tujuan positif tentunya akan berpeluang memberikan dampak hasil yang positif
untuk menghadapi emosi negatif, hal yang umum dilakukan seseorang adalah sebagai berikut :
  1. Mengalihkan perhatian atau distraksi
  2. Memblock/menahan tekanan emosi
  3. Mengeluarkan tekanan emosi dari system diri
Cara no.1 dan no.2 adalah cara yang paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang jaman sekarang, tak heran jika kasus kecanduan narkoba dan bullying sebagai cara pelampiasan dan akar dari siklus emosi negatif menjadi masalah yang sulit untuk diminimalisir.
Mengalihkan perhatian dari emosi negatif dalam batasan tertentu dan dengan jalur tertentu mungkin bisa bermanfaat untuk mengurangi ganjalan emosi negatif dalam hati seperti dengan menonton tv, berlibur, menyibukkan diri, membaca, aktif olahraga dll. Namun, sifatnya hanya sementara,dan tidak menyelesaikan akar masalah. Di saat yang sama, mengalihkan perhatian emosi negatif secara berlebihan dengan cara yang salah juga berpotensi untuk memperburuk kondisi emosi yang bersangkutan. Dapat berdampak negatif pada orang lain dan lingkungan sekitar serta pada diri sendiri. Seperti mencoba mematikan api dengan bensin. Itulah yang terjadi ketika lari dari emosi dengan mengkonsumsi obat-obat terlarang, kecanduan alcohol, kecanduan seks dll
Cara kedua, yaitu menekan emosi juga sering jadi pilihan untuk memperlakukan emosi negatif yang hadir. Padahal, emosi negatif yang ditekan akan menekan balik dengan tekanan yang lebih besar. Seperti hukum Pascal yang menjelaskan besarnya tekanan balik sama besarnya dengan bidang dan kekuatan tekanan. Seseorang yang terlalu sering menekan emosi dalam skala yang besar, jelas akan mempengaruhi kondisi kejiwaan dan kesehatan yang bersangkutan. Bahkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat oleh para ahli dari Harvard School of Public Health dan The University of Rochester mengungkapkan bahwa risiko kematian dini akibat beberapa penyakit fatal meningkat hingga 35 persen pada mereka yang jarang mengungkapkan perasaan dan emosi mereka. Hasil ini justru terjadi sebaliknya pada mereka yang secara teratur mengungkapkan emosi mereka. Masih mau coba untuk menekan emosi negatif di dalam diri?
Cara yang terakhir yaitu melepas atau me-release sesungguhnya adalah kemampuan alami (fitrah) yang dimiliki manusia yang sering kita lihat pada anak kecil yang polos, bebas kepentingan, seperti menangis ketika sedih, marah, berteriak, memukul, berlari, curhat atau apa saja untuk mengeluarkan tekanan sehingga kita merasa lega sesudahnya. Rasa lega mengindikasikan bahwa kita berhasil mengeluarkan tekanan yang tadinya terperangkap dalam system diri. Hambatan terjadi tatkala lingkungan kurang mendukung untuk pelepasan emosi negatif ini. Melepas inilah cara memanajemen emosi yang sehat nyaman dan aman untuk dilakukan.
Mengingat bahwa menjadi dewasa justru mempersulit pelepasan emosi, maka dibutuhkan kemauan (willingness) dan kemampuan (skill) untuk melepas emosi tanpa beresiko menyimpan residu emosi di dalam diri.
C.    Kaitan Management Emosi dengan Selft yang lain
Management emosi berkaitan dengan self concept yang baik, jika seorang memilki self concept yang baik dapat dipastikan orang tersebut memiliki kemampuan memanage segala sesuatu dengan baik. Selain dengan self concept management emosi juga berkaitan dengan self efficacy yakni keyakinan sesorang tentang kemampuan dirinya sendiri untuk mengatasi situasi tertentu (mengendalikan perasaan marah, kecewa,sedih,takut dan lain sebagainya)
D.    Dampak Negative Emosi
1.      Mengambil keputusan dengan tergesa-gesa
2.      Ragu-ragu, tidak ada kepastian
3.      Membuat mental kita jatuh
4.      Bodoh dalam bertindak
E.     Cara Mengendalikan Emosi Negativ
1.      Berfikir dengan kepala dingin
2.      Mengambil nafas panjang

  1. Synopsis video
1.      Video 1 :
Video ini menceritakan tentang kisah persahabatan antara dua orang. Kemanapun dimanapun mereka selalu bersama. Sampai pada suatu ketika salah satu dari dua orang sahabat itu merasa iri dengan sahabatnya sendiri yang mempunyai keluarga yang harmonis, disukai banyak orang, dan pandai. Iri hati itu semakin menjadi ketika banyak orang yang berkata kamu bisa seperti ini karena sahabatmu, ia merasa ada didalam baying-bayang sahabatnya sendiri. Karena tak kuasa menahan kekecewaan itu, ia marah kepada sahabatnya dan memutuskan untuk berpisah. Namun karena kasihnya kepada sahabat, ia tidak meninggalkannya sendirian, sampai akhirnya mereka berteman kembali.
2.      Video 2 :
Video ini menceritakan tentang kemarahan, kekecewaan seorang laki-laki terhadap pasangannya yang berselingkuh dibelakangnya. Namun ia tidak terjebak dalam keadaan itu, ia bisa bangkit dan melanjutkan hidup.

  1. Tujuan diberikannya video
1.      Video 1 :
Tujuan diberikannya Video dengan judul Hadiah Terindah ini untuk menunjukkan berbagai macam emosi, agar siswa tahu apa saja macam-macam emosi, dan cara mengelolanya.
2.      Video 2:
Tujuandiberikannya video yang berjudul Emosi ini untuk menunjukkan emosi marah dan sedih serta cara mengelola emosi tersebut dengan baik.




Daftar Rujukan
Patrick. 2013. Dampak negative emosi.http:// The-Secret-Dampak –Negatif –
Emosi.htm. diakses 29 september 2014.
Reza wahyu. 2010. Emosi.htpp:// /Emosi/motivasi/MANAGEMENT/htm. dikases 02
oktober 2014









RPP BK sosial

RPP BK
“ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bimbingan dan Konseling “
  • Topik                           : Anak yang Membangkang/ Pembangkang
  • Bidang Bimbingan      : Sosial
  • Jenis Layanan               : Informasi
  • Fungsi Layanan            : Pemahaman dan Pencegahan
  • Kompetensi Dasar        : Memahami dan Mengatasi anak yang membangkang
  • Tujuan Layanan           :    a.   Siswa mampu memahami anak yang membangkang
b.      Siswa dapat mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan anak membangkang.
c.       Siswa dapat megetahui dampak dari membangkang
d.      Siswa mampu mengetahui bagaimana cara menyampaikan pendapat supaya tidak dianggap membangkang.
  • Strategi Layanan          : Diskusi,ceramah, nonton video
  • Deskripsi                     :    a. Definisi anak membangkang
b. Penyebab anak membangkang
c. Dampak dari membangkang
d. Solusi atau tips supaya anak tidak membangkang
  • Sasaran                         : Siswa kelas VII
  • Semester                      : II/2
  • Tempat                        : Ruang kelas
  • Waktu                         : 1 x 45 menit
  • Penyelengara               : Guru BK




  • Uraian Kegiatan          :
Tahap
Uraian Kegiatan
Waktu
Kegiatan awal
a.    Mengucapkan salam, berdoa, presensi/ absensi
b.   Menyampaikan judul materi yang akan dibahas
c.    Menyampaikan tujuan materi yang disampaikan
d.   Tanya jawab yang mengarah pada materi
5 menit
Kegiatan inti
Ø  Guru pembimbing membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan apa yang mereka ketahui seputar materi setelah menonton video.
Ø  Siswa disuruh untuk menyampaikan hasil diskusi didepan kelas.kemudian diberi waktu Tanya jawab antar kelompok.
Ø  Guru pembimbing menyampaikan materi tenntang anak membangkang yang menyangkut :
  1. Definisi anak membangkang
  2. Sebab-sebab anak membangkang
  3. Dampak dari membangkang
  4. Tips-tips atau solusi mengatasi anak membangkang
Ø   

20 menit
Penutup
Ø  Guru pembimbing menyimpulkan hasil dari pengarahan dan pemahaman tentang materi
Ø  Evaluasi/ refleksi diri
Ø  Mengakhiri kegiatan dengan memberi salam dan doa.
5 menit







  • Metode            : Ceramah, diskusi, nonton video.
  • Media              : LCD, Laptop.



















LEMBAR REFLEKSI DIRI
(Instrumen evaluasi)
      Nama Siswa                      :  ………………………………………………………………
      NIS/No. Absen                 :  ……………………………………………………………
      Kelas                                 :  ……………………………………………………………

      1.   Apa yang anda dapatkan dari diskusi tadi ?
      Jawab: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.      Apa manfaat dari diskusi tadi ?
      Jawab: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
      3.   Faktor apa saja yang menghambat dalam diskusi tadi?
      Jawab: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
      4.   Dapatkah anda menyebutkan dampak dari membangkang ?
            Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
      5.   Dapatkah anda menjelaskan sebab-sebab seorang anak membangkang ?
            Jawab:
            ........................................................................................................................................
            ........................................................................................................................................




Materi
“Anak Membangkang”
Pengertian
Anak pembangkang atau “anak yang tidak penurut” adalah anak yang selalu tidak menuruti aturan. Dikatakan oleh Mario Manuhutu, M.Si., Psi bahwa anak pembangkang cenderung tidak menuruti aturan dengan cara melakukan hal-hal yang yang sebaliknya dari apa yang diminta dilakukan olehnya. Perilaku tersebut dapat berupa sikap lain seperti berdiam diri/tidak melakukan apa-apa sesuai yang diharapkan dari dirinya, serta sering kali mengeluh ketika diminta melakukan sesuatu yang diharapkan dari dirinya.
Sebab-sebab anak membangkang
  1. Hubungan yang kurang harmonis dengan orang tua
Penyebab anak membangkang kurangnya keharmonisan hubungan antara orang tua dan anak,dimana orang tua dan anak tidak ada jalinan komunikasi,jarang ngobrol,hal ini mengakibat mereka merasa tidak disayang sehingga mereka memberontak dengan tidak mau mendengarkan orang tua.
  1. Kurang adanya komunikasi
Kurangnya komunikasi membuat anak membangkang, orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaan, tidak mau memperhatikan anak menjadi penyebab anak membangkang karena mereka merasa tidak dianggap.
  1. Orang tua tidak paham apa yang diinginkan anak
Kurang adanya komunikasi bdan tidak harmonisnya hubungan antara orang tua dan anak menyebabkan orang tua tidak mengerti apa yang diinginkan anak mereka, begitu pula dengan anak tidak paham apa yang diinginkan oleh orang tua mereka, ego yang terlalu besar menyebabkan anak membangkang.
  1. Kurangnya demokrasi dalam keluarga.
Anak tidak dapat menyampaikan hal apa yang mereka inginkan, dan orang tua memaksakan kehendak anak harus menjadi apa yng mereka mau juga menyebabkan anak membangkang, apa yang diinginkan orang tua dan anak tidak sama, tidak sepaham.
  1. Pengaruh lingkungan
Pengaruh teman atau pergaulan juga dapat menyebabkan anak membangkang, apabila anak selalu berada didalam pergaulan yang teman-temannya suka membantah arogan mau menang sendiri, maka anak akan terpengaruh oleh hal tersebut.
  1. Iri dan cemas
Anak yang iri kepada temannya kenapa dia selalu disayang, sedangkan saya tidak menyebabkan anak membantah, karena mereka merasa kurang diperhatikan .
Tips agar anak tidak membangkang
  1. Bangun hubungan yang baik dengan anak, begitu juga anak membangun hubungan yang baik dengan orang tua
  2. Menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua
  3. Sampaikan apa yang anda inginkan baik kepada orang tua atau anak
  4. Biarkan anak-anak dapat menyalurkan pendapat mereka supaya orang tua dan anak dapat mengerti apa yang harus dilakukan
  5. Banyaknya pergaulan yang buruk menyebabkan perilaku kita sama seperti lingkungan tempat kita tinggal.
  6. Perhatian yang cukup dapat membuat anak mengerti maksud orang tua.
Dampak dari membangkang :
  1. Hubungan yang semakin retak dengan orang tua
  2. Bakat anak tidak tersalurkan


Senin, 29 Desember 2014

Co-Leading

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Pemimpin kelompok dengan satu atau lebih teman sejawat akan sangat menguntungkan, khususnya bagi konselor pemula. Dalam hal ini terdapat beberapa isu  yang perlu dipertimbangkan saat bekerja dengan co-leading (lebih dari satu pemimpin). Dalam hal ini ada tiga model co-leading yang dapat dipakai. Contoh sederhana adalah saat co-leader mengambil tempat pada saat arahan terhadap kelompok. Co-leading memberi kesempatan luas untuk saling pandang saat terjadi perbedaan-perbedaan pandangan. Dengan adanya co-leading ini mempermudah dalam pemberian arahan, co-leading memungkinkan pemimpin kelompok untuk meningkatksn kemampuan anggota kelompok dengan pemberian ksempatan seluas-luasnya, dan lain sebagainya sehingga memungkinkan untuk menciptakan pemimpin yang handal.
1.2  RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Mengapa co-leading perlu dipertimbangkan ?
2.      Apa sajakah model co-leading ?
3.      Bagaimana cara agar co-leading dapat berjalan dengan baik ?
4.      Apa dampak psitif dan negative co-laeding ?
  
1.3  TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas dapat ditarik tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui mengapa co-leading perlu dipertimbangkan.
2.      Mengetahui model-model co-leading.
3.      Mengetahui cara yang harus ditempuh agar co-leading dapat berjalan dengan lancar.
4.      Mengetahui dampak positif dan negative co-leading.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERLUNYA CO-LEADING DIPERTIMBANGKAN
Ada beberapa hal yang menyebabkan co-leading perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
1.      Co-leading mempermudahkan dalam pemberian arahan dari pada dilakukan dilakuakan secara sendiri. Misal, co-leader dapat menambahkan ide-ide dan ikut bertanggung jawab selama kegiatan konseling kelompok berlangsung serta membantu saat bekerja dengan yang dianggap sulit, seperti turut aktif dalam diskusibyang memungkinkan untuk mengadakan perubahan-perubahan baik topic diskusi maupun peserta diskusi.
2.      Sebagai peer-feedback (pasangan umpan balik). Co-leading dapat memungkinkan pemimpin kelompok meningkatkan kemampuan anggota kelompok dengan cara saling mendapatkan umpan balik sesame mereka. Jika diberi kesempatan yang luas belajar dari pengalaman yang memunkinkan co-leading akan menjadi pemimpin kelompok yang handal.
3.      Interaksi model (interactive modeling). Co-leader dapat dijadikan sebagai model untuk anggota kelompok. Kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dan kerja sama dapat terlihat saat kerjasama kelompok.
4.      Co-leader yang mempunyai pengetahuan khusus akan banyak diperlukan, misal dalam kelompok pembinaan remja hamil, pengetahuan yang berkaitan dengan pemeliharaan kehamilan (prenatal) akan berguna dan merupakan bahan informasi yang sejalan bagi kelompok tersebut.
5.      Co-leader sering mengetengahkan pandangan pengalaman kehidupan yang berbeda kelompok saat berlangsungnya diskusi kelompok dan hal ini dapat dijadikan sebagai salah astu rujukan pandangan dan isu-isu informasi kelompok.


2.2 MODEL-MODEL CO-LEADING
            Model co-leading ada tiga macam, yakni alternative leading, sharcd leading dan the appretince model. Dari ketiga model co-leading ini pemilihan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai kelompok . begitu pula, dengan pengalaman dari kedua pemimpin kelompok, pola atau gaya masing-masing individu co-leader, dan tingkat kemampuan dalam merasakan adanya kebutuhan akan sangat menunjang kepemilikan bentkuk model.
1.      Alternative leading merupakan model alternative yang dalam model ini co-leader mengambil peran utama dalam pengarahan. Model ini sangat tepat jika co-leader4 secara lebih jauh dapat membawapemecahan dalam diskusi dan menemukan solusinya dengan cara membawa anggota kelompok melalui araha-arahan yang berlawanan, member dorongan, menjelaskan, dan menyimpulkan hasilnya.
2.      Shared leading dapat terjdi bila co-leader member andil dalam kepemimpinan kelompok pada waktu periode tertentudengan secara aktif berperan sebagai anggota yang bekerjasama, turut larut,dan yang turut membesarkan hati mereka.
3.      Appretince model dalam model ini biasanya pemimpin kelompok harus lebih berpengalaman dari pada anggotanya. Dalam hal ini, co-leader perlu banyak belajar melalui apa yang ia lihat dan coba sendiri untuk member arahan pada beberapa kesempatan tertentu.

2.3 CARA CO-LEADING BERJALAN LANCAR
            Agar co-leading dapat brjalan dengan lancar, maka bagi pemimpin kelompok harus memiliki komprten dalam bidang berikut :
1.      Knowledge (ilmu pengetahuan)
Pengetahuan yang berkaitan dengan bahan-bahan diskusi harus sudah dikuasai agar para anggota kelompok tidak mendapatkan persaan kecewa yang mendalam. Pemimpin atau konselor kelompok yang baik puya rasa tanggung jawab yang beretika untuk selalu berusaha mencari bagaimana cara dan upaya untuk mengaplikasikan bahan-bahan diskusi.
2.      Perkembangan diri personal growth (perkembangan diri)
Tidak etis bila pemimpin kelompok menggunakan kelompok bimbinganya untuk kepentingan peningkatan perkembangan dirinya. Namun, perkembangan dirinya seharusnya diperoleh dari hasil latihannya.
3.      Dual relationships
Hubungan timbal balik secara dua arah akan sangat menguntungkan konseli dan anggota kelompok. Isal beberapa kelompok dari seorang pemimpin kelompok yang juga sebagai konselor dalam suatu keluarga,biasanya memanfaatkan sosialisasi dari kedua bentuk kegiatan tersebut dalam konselingnya. Tetapi tidak boleh dilakukan manakala yang merupakan konseli tersebutmasuk dalam konseling individual.
4.      Confidentiality (kerahasiaan)
Ada dua hal pokok yang berkenaan dengan etik kerahasiaan, yakni yang pertama pemimpin kelompok hendaknya menyimpan semua rahasiaseluruh anggota kelompok dan yang kedua adanya kelangkaan kemampuan pemimpin kelompok untuk melakukan control secara menyeluruh berkenaan dengan cara-cara penyimpanan data rahasia tersebut. Oleh karenanya pemimpin kelompok harus berhati-hati memberikan informasi kepada siapapun tidak terkecuali anggota keluarga, teman dekat, teman bisnis, dan lain sebagainya, jadi pemimpin kelompok harus bisa menjamin kerahasiaan semua konseli.

2.4 DAMPAK POSITIF NEGATIF CO-LEADING
Beberapa pemimpin konseling kelompok lebih senang kerja sendirian, dan beberapa pemimpin kelompok yang lain lebih senang menggunakan pembantu (ko-pemimpin) khusunya ketika mereka menangani kelompok-kelompok besar yang memiliki anggota lebih dari 12 orang, Ko-pemimpin adalah seorang profesional yang telah dilatih. Ketepatan penggunaan ko-pemimpin tergantung pada banyak faktor, termasuk didalamnya pertimbangan-pertimbangan ekonomi, ukuran kelompok dan kompabilitas (kesesuaian) pemimpin. Bagaimanapun penggunaan ko-pemimpin mengimplikasikan adanya kemanfaatan dan problem.
Keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan ko-pemimpin kelompok adalah:
1.      Mudah menangani kelompok dalam situasi sulit
2.      Memberikan lebih banyak model
3.      Umpan balik
4.      Berbagi pengetahuan khusus
5.      Pertimbangan praktis
Sedangkan keterbatasan penggunaan ko-pemimpin dalam konseling kelompok adalah:
1.      Kurang adanya upaya yang terkoordinasi
2.      Terlalu banyak perhatian diberikan pada pemimpin
3.      Kompetisi
4.      Kolusi















BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
 Beberapa pemimpin konseling kelompok lebih senang kerja sendirian, dan beberapa pemimpin kelompok yang lain lebih senang menggunakan pembantu (ko-pemimpin) khusunya ketika mereka menangani kelompok-kelompok besar yang memiliki anggota lebih dari 12 orang, Ko-pemimpin adalah seorang profesional yang telah dilatih. Ketepatan penggunaan ko-pemimpin tergantung pada banyak faktor, termasuk didalamnya pertimbangan-pertimbangan ekonomi, ukuran kelompok dan kompabilitas (kesesuaian) pemimpin. Bagaimanapun penggunaan ko-pemimpin mengimplikasikan adanya kemanfaatan dan problem.
Dengan adanya co-leading ini mempermudah dalam pemberian arahan, co-leading memungkinkan pemimpin kelompok untuk meningkatksn kemampuan anggota kelompok dengan pemberian ksempatan seluas-luasnya, dan lain sebagainya sehingga memungkinkan untuk menciptakan pemimpin yang handal.
3.2  SARAN
Co-leading berguna dalam konseling kelompok meski dalam penggunaanya dilapangan ada keunggulan dan kelemahannya. Meskipun begitu bagi konselor co-leading sangat diperlukan untuk mengatasi masalah–masalah bagi yang memiliki anggota kelompok yang berlebih, namun tidak mengurangi standar-standar etika dan etika professional konselor.





DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Natawidjaja, Rochman. 2009.  Konseling Kelompok Konsep Dasar dan Pendekatan. Bandung: RISQI PRESS.
 Ibnu M & Noviyanti K D. 2011. Pendekatan Konseling Kelompok. Diktat Kuliah Prodi BK. FIP. IKIP PGRI Madiun.